Seri IPA Kelas VII SMP : Objek IPA dan Pengamatannya
Pada Bab kali ini, kalian akan mempelajari apa saja yang diselidiki dalam IPA, bagaimana melakukan pengamatan dan mempelajari pengukuran sebagai bagian dari pengamatan.
Objek IPA dan Pengamatannya
- Objek yang dikaji IPA adalah seluruh benda di alam (hidup dan tak hidup) dengan segala interaksinya. Objek tersebut bisa berupa benda yang sangat kecil seperti virus dan bakteri, tetapi juga bisa berupa benda yang berukuran sangat besar seperti matahari dan bumi.
- IPA berkembang melalui proses penelitian oleh para ilmuwan
- Seorang ilmuwan harus memiliki sikap/perilaku ilmiah yaitu: jujur, objektif, rasa ingin tahu, teliti dalam melakukan penelititannya
- Tiga keterampilan proses dalam penyelidikan IPA :
a. Pengamatan
Menggunakan panca indera termasuk melakukan pengukuran menggunakan alat ukur yang sesuai
b. Membuat inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan
c. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan hasil baik lisan maupun tulisan
Tujuan mempelajari IPA
a. Meningkatkan kualitas hidup
b. Memahami berbagai hal di sekitar kita
c. Menyelesaikan maslah
d. Berpikir logis dan sistematis
Komponen dalam IPA
a. Fisika: mempelajari tentang aspek mendasar alam, misalnya materi, zat, energi, gaya, gerak
b. Kimia: mempelajari tentang penyusun dan perubahan zat
c. Biologi: mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran renik sampai dengan lingkungan yang sangat luas
d. Ilmu Bumi dan Antariksa: mempelajari asal mula bumi, bintang-bintang, planet-planet dan benda langit lainnya.
Metode Ilmiah
- Metode ilmiah (Saintifik method) digunakan saintis dalam melakukan penelitian ilmiah
- Metode ilmiah meliputi perumusan masalah, pengumpulan data (observasi), hipotesis, experimen dan menyimpulkan maslah yang diteliti
- Pengukuran menjadi hal penting dalam proses pengamatan
- Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur
- Pengukuran dapat dilakukan terhadap besaran-besaran benda, tidak hanya benda mati
- Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang digunakan sebagai satuan.
- Satuan merupakan pembanding dari besaran yang sedang diukur. Satuan ada yang baku dan satuan tidak baku
- Satuan baku merupakan satuan yang tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apapun, disepakati oleh semua orang dan hasilnya pasti sama, mudah ditiru. Contoh: meter untuk panjang, sekon untuk waktu.
Sistem Satuan
- Untuk system Satuan terdapat dua jenis satuan yang digunakan yaitu Sistem metrik MKS (meter(m), kilogram (kg), sekon (s) sementara system metrik CGS (centimeter (cm), gram (gr), Sekon (s)
- Satuan tidak baku adalah satuan yang bisa berbeda hasilnya ketika dilakukan oleh orang yang berbeda. Contoh: depa, hasta, jengkal. Jengkal adalah jarak antara ujung jari telunjuk dan ujung ibu jari, Hasta adalah jarak antara ujung jari tengah dan siku-siku, Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kanan dan tangan kiri saat tangan direntangkan
Syarat-syarat yang harus terpenuhi untuk mendapatkan satuan yang baik dan tepat
- Satuan tersebut tetap, tidak mengalami perubahan walaupun dipengaruhi oleh apapun
- Satuan tersebut bersifat internasional, hingga mudah digunakan dimana-mana
- Satuan tersebut mudah dicontohkan oleh setiap orang yang ingin memanfaatkannya